Minggu, 28 Desember 2014

Kutu dalam Kotak Korek Api

kemapuan tanpa batas











Kutu anjing adalah binatang yang mampu melompat 300 kali tinggi tubuhnya.
Namun, apa yang terjadi bila ia dimasukan ke dalam sebuah kotak korek api kosong lalu dibiarkan disana selama satu hingga dua minggu?
Hasilnya, kutu itu sekarang hanya mampu melompat setinggi kotak korek api saja!
Kemampuannya melompat 300 kali tinggi tubuhnya tiba-tiba hilang.

Ini yang terjadi. Ketika kutu itu berada di dalam kotak korek api ia mencoba melompat tinggi. Tapi ia terbentur dinding kotak korek api. Ia mencoba lagi dan terbentur lagi. Terus begitu sehingga ia mulai ragu akan kemampuannya sendiri.

Ia mulai berpikir, “Sepertinya kemampuan saya melompat memang hanya segini.” Kemudian loncatannya disesuaikan dengan tinggi kotak korek api. Aman. Dia tidak membentur. Saat itulah dia menjadi sangat yakin, “Nah benar kan ? Kemampuan saya memang cuma segini. Inilah saya!”

Ketika kutu itu sudah dikeluarkan dari kotak korek api, dia masih terus merasa bahwa batas kemampuan lompatnya hanya setinggi kotak korek api. Sang kutu pun hidup seperti itu hingga akhir hayat. Kemampuan yang sesungguhnya tidak tampak. Kehidupannya telah dibatasi oleh lingkungannya.

Sesungguhnya di dalam diri kita juga banyak kotak korek api. Misalnya anda memiliki atasan yang tidak memiliki kepemimpinan memadai. Dia tipe orang yang selalu takut tersaingi bawahannya, sehingga dia sengaja menghambat perkembangan karir kita. Ketika anda mencoba melompat tinggi, dia tidak pernah memuji, bahkan justru tersinggung. Dia adalah contoh kotak korek api yang bisa mengkerdilkan anda.

Teman kerja juga bisa jadi kotak korek api. Coba ingat, ketika dia bicara begini, “Ngapain sih kamu kerja keras seperti itu, kamu nggak bakalan dipromosikan, kok.” Ingat! Mereka adalah kotak korek api. Mereka bisa menghambat perkembangan potensi diri Anda.

Korek api juga bisa berbentuk kondisi tubuh yang kurang sempurna, tingkat pendidikan yang rendah, kemiskinan, usia dan lain sebagianya. Bila semua itu menjadi kotak korek api maka akan menghambat prestasi dan kemampuan anda yang sesungguhnya tidak tercermin dalam aktivitas sehari-hari.

Bila potensi anda yang sesungguhnya ingin muncul, anda harus take action untuk menembus kotak korek api itu. Lihatlah Ucok Baba, dengan tinggi tubuh yang di bawah rata-rata ia mampu menjadi presenter di televisi. Andapun pasti kenal Helen Keller. Dengan mata yang buta, tuli dan “gagu” dia mampu lulus dari Harvard University . Bill Gates tidak menyelesaikan pendidikan sarjananya, namun mampu menjadi “raja” komputer. Andre Wongso, tidak menamatkan sekolah dasar namun mampu menjadi motivator nomor satu di Indonesia.

Contoh lain Meneg BUMN, Bapak Sugiharto, yang pernah menjadi seorang pengasong, tukang parkir dan kuli di Pelabuhan. Kemiskinan tidak menghambatnya untuk terus maju. Bahkan sebelum menjadi menteri beliau pernah menjadi eksekutif di salah satu perusahaan ternama.
Begitu pula dengan Nelson Mandela. Ia menjadi presiden Afrika Selatan setelah usianya lewat 65 tahun. Kolonel Sanders sukses membangun jaringan restoran fast food ketika usianya sudah lebih dari 62 tahun.

Nah, bila anda masih terkungkung dengan kotak korek api, pada hakekatnya anda masih terjajah. Orang-orang seperti Ucok Baba, Helen Keller, Andre Wongso, Sugiharto, Bill Gates dan Nelson Mandela adalah orang yang mampu menembus kungkungan kotak korek api. Merekalah contoh sosok orang yang merdeka, sehingga mampu menembus berbagai keterbatasan.

Selamat berkarya, semoga kita semua bisa menangani kotak-kotak pribadi kita sehingga kita bisa tumbuh menjadi manusia seutuhnya sesuai dengan berkat, karunia dan rencana-Nya.

Sumber: http://tanpa-batas.com/kemampuan-tanpa-batas-kisah-mengenai-kutu-dan-kotak-korek-api/
Selanjutnya...

Senin, 22 Desember 2014

Anjing yang Setia

Sebuah cerita legenda seorang perempuan yang memiliki anjing yang setia. Anjing ini begitu setia, sehingga perempuan itu bisa meninggalkan bayinya dan pergi keluar, anjing itu dengan setia menjaga sang Bayi untuk menghadiri hal-hal yang tidak di inginkan. Setelah Perempuan itu kembali dari berpergian, Dia selalu menemukan anaknya tertidur nyenyak dengan anjing setia selalu mengawasinya.

Suatu hari, sesuatu yang tragis terjadi. Seperti biasa, perempuan itu meninggalkan bayinya bersama anjingnya yang setia dan pergi berbelanja.

Ketika ia kembali, ia menemukan sebuah adegan agak menjijikkan. Kamar kelihatan berantakan. Ranjang bayi itu dibongkar. Popok dan bajunya terkoyak, dengan noda darah di seluruh kamar tidur di mana dia meninggalkan anak dan anjingnya.

Kaget, perempuan itu menangis, sambil ia mulai mencari bayinya. Saat ini, ia melihat anjing yang setia muncul dari bawah tempat tidur, dengan berlumuran darah dan menjilati mulutnya seolah baru saja selesai memakan hidangan yang lezat.

Perempuan itu mengamuk dan menganggap bahwa anjing itu melahap bayinya. Tanpa banyak berpikir, ia langsung memukuli Anjing itu sampai mati.

Kemudian ia tetap dan terus mencari anaknya, dia melihat adegan lain. Dekat dengan tempat tidur, bayinya berbaring di lantai dan terlihat aman tidak terluka sedikitpun.

Dan di bawah tempat tidur, dia melihat bangkai serigala, yang pasti terjadi pertempuran sengit antara serigala itu dan anjing yang baru saja meninggal.

Kemudian realitas memukul wanita, yang kini mulai mengerti apa yang terjadi selama dia tidak ada. Anjing itu berjuang untuk melindungi bayi dari serigala yang kelaparan.

Sudah terlambat baginya sekarang untuk menebus kesalahan, karena dalam situasi yang panik, emosi dan marah, dia telah membunuh anjingnya yang setia.

Saya yakin kita semua pasti sering melakukan hal ini, tanpa sadar kita marah-marah, mencaci maki saudara, sahabat dan orang lain. Kita hanya melihat dari sisi yang berbeda, tanpa melihat secara keseluruhan.

Saya juga pernah mengalaminya, ketika saya melihat keponakan tertimpa tubuh temannya, kemudian dia menangis, saya langsung memarahi temannya, saya menyalahkan temannya karena mendorong keponakan saya dan menimpa tubuhnya.

Padahal kejadian sebenarnya bukan seperti yang saya bayangkan, keponakan saya itu jatuh sendiri, temannya berusaha menangkapnya, tapi dia terpeleset. Sehingga tubuhnya ikut terjatuh dan menimpa keponakan saya.

Pertanyaan: Seberapa sering kita salah menilai orang lain. Membuat mereka terluka dengan kata-kata kasar dan bahkan dengan kekerasan fisik, sebelum kita punya waktu untuk mengevaluasi situasi?

Kita sering melihat kejadian / Adegan akhir, kita tidak melihat kejadian sebelumnya atau kejadian awalnya. Dan kita sering mengatakan "tidak perlu dijelaskan lagi, saya sudah tau dan lihat semuanya".

Mulai sekarang bersabar sedikit dapat secara drastis mengurangi kesalahan besar dalam hidup. Serta Berpikirlah bijaksana.

Sumber: http://newbietora.blogspot.com/2012/08/sebuah-cerita-bijaksana.html
Selanjutnya...

Rabu, 03 Desember 2014

Bom Waktu



Setiap orang memiliki batas waktunya untuk hidup di dunia ini, akan tetapi kebanyakan orang hidup di dunia ini seperti akan hidup untuk selamanya tanpa menghargai waktu yang ada. ada pepatah yang mengatakan : "Waktu adalah Emas", itu berarti waktu lebih berharga daripada uang. tetapi kenapa kita mudah sekali membuang-buang waktu kita? jika anda kehilangan uang 100 ribu di jalan, mungkin anda akan mencari uang tersebut sampai ketemu. Tapi jika anda kehilangan waktu anda apakah anda akan menyesal? TIDAK. Kebanyakan dari kita hanya mengetahui bahwa waktu lebih berharga dari uang, tetapi kita tidak menyadarinya. karena itu, mudah sekali bagi kita untuk membuang-buang waktu.

Bayangkan setiap orang di dunia ini, pada saat dilahirkan, mereka diharuskan untuk dipasang bom waktu di dalam tubuh mereka, bom waktu ini tidak bisa dimatikan bahkan oleh ahli bom terbaik di dunia, dan bom waktu ini adalah bom waktu yang memiliki waktu yang sangat lama yaitu 90 tahun (rata-rata umur manusia saat ini). Setiap orang tersebut akan mengenakan jam bom waktu, jam ini akan menghitung mundur dari waktu 90 tahun tersebut. Jika jam tersebut telah menunjukkan angka nol maka bom akan meledak dan batas waktu orang tersebut sudah habis di dunia ini. Apakah kita akan menghabiskan waktu dengan cara yang sama sekarang?

Setelah kita membayangkan keadaan di atas maka secara otomatis kita akan sadar akan waktu yang kita miliki di dunia ini. Setiap detik akan sangat berharga, karena kita sudah mengetahui batas waktu kita di dunia ini adalah 90 tahun dan membangkitkan "Sense of Urgent" di dalam pikiran kita masing-masing. Inilah yang dimaksud dengan kesadaran akan waktu.

Sekarang kita kembali ke kehidupan nyata, apa bedanya dengan imajinasi di atas? angka 90 tahun yang diambil di atas adalah rata-rata umur manusia saat ini. Sebenarnya tidak ada perbedaan dari keduanya. Kita tetap akan hidup rata-rata sekitar 90 tahun-an. Hanya saja di kehidupan nyata, kita tidak merasakan "Sense of Urgent" tersebut, dan merasa akan hidup untuk selamanya.

Lakukanlah apa yang bisa dilakukan sekarang dan jangan menunda sampai besok, karena waktu kita di dunia ini sangatlah terbatas. Waktu adalah HARTA kita yang paling BERHARGA karena terbatas. "Kita dapat menghasilkan lebih banyak kekayaan, tetapi kita tidak dapat membuat lebih banyak waktu". Kejarlah impian yang belum tercapai sekarang juga karena hidup hanyalah sekali saja. Orang yang bisa menghargai waktu adalah orang yang bijaksana.
Selanjutnya...