Minggu, 04 Januari 2015

Rumput Liar



Apakah anda pernah menonton film meteor garden? 'Rumput liar' memang merupakan kata-kata yang paling sering dikatakan oleh San Chai ketika dia harus menjadi lebih kuat saat dibully oleh teman kuliah ataupun ditindas oleh ibu Tao Ming Tse.

Si rumput liar, terlihat sederhana, bahkan tak dipandang sama sekali namun mereka tumbuhan yang kuat, mereka mampu bertahan walaupun sering terinjak-injak, dan mampu membentuk koloni yang banyak. Pernahkah anda berpikir, jika ada sehamparan tanah lapang dan dibiarkan begitu saja tanpa diurus, tumbuhan apa yang pertama kali tumbuh?

Atau, ketika anda menanam tanaman kesayangan anda di dalam pot, tumbuhan apa yang seringkali muncul dan membuat anda sibuk untuk terus mencabutnya?

Mereka adalah rumput liar, aku penasaran bagaimana mereka bisa tumbuh begitu mudah? Apakah bibit rumput liar itu ada dimana-mana, Atau memang mereka yang suka tumbuh dimana-mana?

Rumput liar.. Mereka memang punya kemampuan regenerasi yang  luar biasa, disaat tumbuhan lain tak mampu tumbuh, bahkan padi pun masih bergeliat melawan panasnya kemarau dan pohon-pohon besar sudah tumbang karena kebakaran, si rumput kecil ini sudah mampu bangkit lagi, ia memanfaatkan tiap kesempatan yang ada, mineral berharga sisa dari pembakaran dedaunan serta setetes embun saja sudah mampu menumbuhkannya kembali.

Sebuah rumput liar tumbuh di tepi jalan tanpa ada orang yang memperhatikannya. Tanpa ada manusia yang mau menyiraminya. Rumput liar itu terus bertahan walaupun angin kencang selalu meniupnya dan kemarau panjang pun selalu menderanya. Selalu tumbuh walaupun sering ia dipotong dan dibuang karena dianggap mengotori jalan. Ia akan tumbuh dan berdaun lebat walaupun ulat selalu memakannya. Merontokkan daun-daunnya dan mematahkan batangnya yang terlihat lemas dan tak berdaya.

Gelombang tsunami yang datang menerjang tak mampu membuatnya mati meninggalkan kehidupan ini. Terjangan roda-roda mobil tak mematahkan akar-akar rumput liar yang menancap erat dalam bumi. Sebesar apapun rintangan yang menerpanya tak membuatnya lekang oleh zaman. Rumput liar akan terus hidup selama akarnya masih menancap erat dalam bumi. Ia akan terus memberikan oksigen sebagai sumber kehidupan bagi makhluk yang ada di sekitarnya. Rumput liar akan tetap menyediakan tempat yang nyaman bagi kehidupan ulat-ulat kecil yang ada di dekatnya.

Inilah sebuah contoh kecil dari makhluk yang terabaikan dan tersingkirkan. Dipandang sebelah mata dan dianggap sebagai pengganggu, yang merusak filosofi sederhana yang terkadang tidak kita pahami sebagai manusia, makhluk yang paling sempurna ciptaan Tuhan. Manusia ditakdirkan bukan untuk mengeluh dan meminta. Manusia tercipta bukan menjadi perusak yang membuat hilangnya keseimbangan alam. Manusia bukan diciptakan untuk menjadi pecundang yang lari dari masalah dan memilih jalan pintas untuk menyelesaikan masalahnya. Manusia juga bukan tercipta sebagai pengemis yang selalu meminta dan menunggu belas kasihan tanpa mau ada usaha yang keras.

Manusia itu tercipta sebagai pemimpin yang mampu menjaga keseimbangan alam dan ekosistemnya. Manusia adalah pelindung dari manusia itu sendiri dan apa yang ada dalam bumi ini. Semua masalah yang menimpa adalah cobaan yang menjadikan setiap orang menjadi lebih kuat, lebih kuat dan lebih kuat lagi.

Jadilah seperti rumput liar, yang terus selalu tumbuh walaupun sudah dibasmi, dibabat habis berkali-kali. Namun ia terus tumbuh. Menyembulkan tunasnya dari dalam tanah, perlahan-lahan tumbuh dengan suburnya. Tiada pernah menyerah. Tidak pernah mengalah pada keadaan. Sesulit dan sesukar apapun itu.

2 komentar :